Langsung ke konten utama

10 Perlengkapan Dasar Mountaineering untuk Individu


Alas Kaki
·         Sepatu (sol kuat, ukuran sesuai dengan kaki, sol mampu “menggigit” permukaan yang diinjak)
·         Sandal (untuk mobilitas selama di area kamp)
·         Kaos kaki (melindungi kaki dari duri & mengurangi resiko kaki lecet, menyerap keringat, disarankan membawa kaos kaki cadangan)

Celana
·         Hindari memakai celana jeans
·         Gunakan celana yang tidak mengganggu gerakan kaki
·         Pilihlah bahan &  jahitan kuat agar lebih aman.
·         Sangat disarankan celana dengan bahan dryfit (cepat kering)

Baju Atasan
·         Gunakan pakaian yang tidak mengganggu gerakan badan, cukup nyaman dipakai.

Ransel/Daypack/Carrier
·         Sesuaikan dengan kebutuhan & kemampuan fisik
·         Disarankan bagian tas dengan desain ergonomis pada bagian punggung
·         Pada tas carrier lebih baik ada besi rangka untuk menahan beban di punggung.
·         Pada tas carrier yang memiliki air system di punggung sebaiknya tidak diselipkan apapun karena dapat mengganggu keamanan & kenyamanan penggunaan
·         Hindari muatan yang berlebihan, karena dapat mengganggu gerakan & kurang aman   
      (agar menghindari resiko tas rusak saat perjalanan)

Peralatan Navigasi
·         Peta (Topografi , telusur  medan, dsb)
·         Kompas

Obat-obatan & Survival Kits
·         Obat-obatan pribadi
·         Pisau serbaguna / hunting knife
·         Peluit (alat komunikasi alternatif)
·         Korek api (gas / kayu)
·         Peralatan survival kit lainnya

Penerangan
·         Headlamp
·         Cadangan baterai (senter tipe baterai)

Perlengkapan Masak
·         Alat masak lapangan (nesting, panci serbaguna, dsb)
·         Alat bantu makan (sendok, piring, gelas, dsb)
·         Tempat air (jerigen lipat, botol size 1,5 liter, dsb)
·         Kompor lapangan (bahan bakar : propane gas, Spirtus, Parafin, dsb)

Perlengkapan Tidur
·         Sleeping Bag
·         Matras (langsung pasang saat setelah mendirikan tenda)

Atribut wajib pendakian
·         Sarung tangan
·         Topi/ kupluk/ penutup kepala
 (melindungi kepala dari kemungkinan  cedera, melindungi kuping dari suhu ekstrem)
·         Syal/slayer (melindungi hidung dari suhu ekstrim)
·         Jaket hangat (bahan tebal, hangat, sangat disarankan tipe waterproof)
·         Jas Hujan/Raincoat (wajib dibawa dimusim apapun)

Sisanya adalah perlengkapan tim, namun bekal terutama adalah fisik & mental yang siap 
sebelum melakukan perjalanan. Jangan pernah menyepelekan latihan !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendakian Gunung Salak Via Giri Jaya (Part 1)

  foto dilansir dari situs korankite.com Siapa sih pendaki gunung yang ngga kenal gunung salak ? gunung dengan ketinggian 2211 meter diatas permukaan laut, tipe strato vulkanik, tipe hutan hujan tropis, ada kawah ratu yang masih aktif mengeluarkan gas belerang, plus segudang cerita mistis tentang gunung salak. 24 Januari, 2015 gw bersama partner pendakian tergokil, master gipson a.k.a gorak dari pecinta alam PALAPA FMIPA Universitas Negeri Jember. 22 januari, gw lagi mengantarkan dia buat menyebarkan undangan latihan gabungan konservasi se-jawa bali di taman nasional baluran, jawa timur ke organisasi-organisasi pecinta alam di sekitar jakarta. Sepulang dari mengantar undangan ke mapala Atmajaya, Wanacala, tanggal 23, sebagai balas budi (walaupun separuhnya emang keinginan pribadi) karena udah nganterin gw naik gunung Raung, gw mengajak dia naik ke gunung salak besok harinya. Berhubung selama ini gw pergi ke salak cuma kenal jalur giri jaya, maka pendakian kali ini juga gw

Pendakian Gunung Kembar (Part 3)

Sekarang kita udah tersesat arah tujuan. Ngga tau lagi mau kemana. Buat sekedar mencari ketenangan aja, kita foto-foto lagi. Kebetulan ada pemandangan langka, samudera awan. Asli ini tjakeeep banget ! Kita foto-foto dulu, baru tiba-tiba kita nemu ide. Kita ke welirang. Dari puncak gunung kembar 2 terlihat gunung kembar 1 dan gunung welirang menyambung. Atau setidaknya begitulah yang terlihat dari sini. Kita turun lagi, menuju lembah antara gunung kembar 1 dan 2. Ternyata turun nya lumayan serem. Karena ngga ada yang bisa dijadikan pegangan, pohon-pohon renggang plus pijakan yang berupa tanah berpasir kerikil bikin kita wajib waspada berjalan. Sampai dibawah kita langsung cuss lanjut lagi mendaki puncak gunung kembar 1. Ternyata buat trek yang satu ini 3x lebih curam. Rasanya jadi seperti mendaki gunung-gunung di jawa barat, dengkul ketemu dagu. Banyak juga ranting-ranting lumayan besar jatuh di jalur, menghalangi pandangan. Dari punggungan gw terpisah jauuh ban

Pendakian Gunung Salak Via Giri Jaya (Part 2)

( lanjutan dari part 1 ) Ngga lama kemudian muncul beberapa orang dari jalur punggungan sebelah, tiga orang, yang kemudian kita kenal berasal dari mapala dari Universitas Djuanda. Mereka bertiga orang-orang asli bogor, dengan logat sunda nya yang kental. Rupanya mereka sedang mencari lokasi untuk keperluan diklat mapala mereka. Mereka membawa sejumlah tali rafia yang udah digunting pendek kurang lebih 4-5 centimeter untuk dipakai menjadi string line. Malam itu, mereka menawarkan makan bareng dengan logistik yang mereka bawa. Mungkin karena melihat menu makanan kami yang sedikit ekstrim, mereka kasihan pada kami dan langsung menawarkan diri, ha ha ha ... Setidaknya, menu sayur mayur menjadi vitamin bagi tubuh kita yang kelelahan. Ditemani lauk seperti tahu dan tempe sudah cukup mengenyangkan bagi kami. Selesai makan kita ngopi2 bareng ditemani tembakau kretek sekedar untuk menghangatkan badan. Mulai dari trek jalur pendakian, cita-cita Soekarno sampa